Selasa, 12 Oktober 2010

PROFIL KUSEN ALUMINUM

KUSEN ALUMINUM

Mengenal profil kusen aluminum dan rangka daun pintu jendela aluminium
Dalam bidang konstruksi bangunan dewasa ini aluminium telah banyak digunakan sebagai bahan konstruksi khususnya untuk bangunan gedung.
Bahan konstruksi bangunan gedung dari aluminium tersebut antara lain :
• berbentuk batangan dengan berbagai macam profil penampang. Setiap batangnya tersedia dengan panjang 6 meter, bentuk dan ukuran profil sangat bervariasi secuai dengan kegunaannya dalam konstruksi antara lain ; profil-profil batang untuk kusen, profil-profil batang untuk rangka daun pintu, untuk konstruksi kusen dan daun jendela, untuk tiang / rangka dinding partisi (penyekat ruang), untuk Rolling door, untuk Folding gate, dan sebagainya.
• berbentuk pita / pelat tipis dengan lebar tertentu ( missal ± 30 mm ) tersedia dalam bentuk gulungan ( rol ), biasanya untuk bahan awning dan krei.
• juga bentuk-bentuk profil khusus seperti Handle daun pintu dan profil profil khusus lainnya.
Berikut ini contoh-contoh bentuk profil penampang batang aluminium secara umum untuk berbagai jenis konstruksi ( khusus untuk kusen dan rangka daun pintu jendela )









PILE CAP

PILE CAP

Pile cap di gunakan sebagai pondasi untuk mengikat tiang pancang yang sudah terpasang dengan struktur di atasnya yaitu te beam dan slab

Langkah pelaksanaan pile cap sebagai berikut:

1. Setelah galian tanah mencapai elevasi yang di tentukan, maka tiang pile atau pancang di potong dan dilebihkan besi stek untuk pengikatan struktural dan di sisakan beton setinggi 7.5 cm untuk selimut beton.
2. Pembuatan lantai kerja setebal 5 cm
3. Meletakan pembesian pile cap yang sudah di pabrikasi.
4. Memasang bekisting batako untuk memberi bentuk pile cap dan memisahkan beton dengan tanah.
5. Merangkai dengan pembesian tea beam dan slab agar menjadi satu kesatuan.
6. Pengecoran yang di lakukan bersamaan antara tea beam dan pile cap.

Jenis-jenis pondasi bangunan

JENIS-JENIS PONDASI BANGUNAN

Pengertian.
Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan.Karena pondasi berfungsi sebagai”penahan seluruh beban ( hidup dan mati ) yang berada di atasnya dan gaya – gaya dari luar.Pada pondasi tidak boleh terjadi penurunan pondasi setempat ataupun penurunan pondasi merata melebihi dari batas – batas tertentu, yaitu :
Jenis bangunan Penurunan maksimum
1) Bangunan umum 2.54 Cm
2) Bangunan pabrik 3.81 Cm
3) Gudang 5.08 Cm
4) Pondasi mesin 0.05 Cm
Sumber : Foundation Design – W.C Teng
Jenis – jenis pondasi.
Bentuk pondasi ditentukan oleh berat bangunan dan keadaan tanah disekitar bangunan tersebut, sedangkan kedalaman pondasi ditentukan oleh letak tanah padat yang mendukung pondasi.Pondasi pada tanah miring lebih dari 10 %, maka pondasi bangunan tersebut harus dibuat rata atau dibentuk tangga dengan bagian bawah dan atas rata.Jenis pondasi dibagi menjadi 2, yaitu :
- Pondasi dangkal
- Pondasi dalam
Pondasi dangkal adalah pondasi yang digunakan pada kedalaman 0.8 – 1 meter.Karena daya dukung tanah telah mencukupi.Jenis – jenis pondasi dangkal :
1) Pondasi rollag bata
Pada awalnya pondasi rollag bata merupakan pondasi yang diaplikasikan untuk menopang berat beban pada bangunan.Namun, pada saat ini pondasi rollag bata telah lama ditinggalkan.Selain mahal, pemasangannya pun membutuhkan waktu yang lama serta tidak memiliki kekuatan yang bisa diandalkan.Akan tetapi, pondasi ini tetap digunakanuntuk menahan beban ringan, misalnya pada teras.







2) Pondasi batu kali
Pondasi batu kali sering kita temuin pada bangunan – bangunan rumah tinggal.Pondasi ini masih digunakan, karena selain kuat, pondasi ini pun masih termasuk murah.Bentuknya yang trapesium dengan ukuran tinggi 60 – 80 Cm, lebar pondasi bawah 60 – 80 Cm dan lebar pondasi atas 25 – 30 Cm.
Bahan lain yang murah sebagai alternatif pengganti pondasi batu kali adalah memanfaatkan bongkaran bekas pondasi tiang pancang ( Bore Pile ) atau beton bongkaran jalan.Bekas bongkaran tersebut cukup kuat digunakan untuk pondasi, sebab mutu beton yang digunakan ialah K-250 s/d K-300.Permukaannya yang tajam dan kasar mampu mengikat adukukan semen dan pasir.Bila dibandingkan dengan pondasi rollag bata, tentu bongkaran bekas beton jauh lebih kuat.Ukurannya rata – rata 30 x 30 Cm.







3) Pondasi sumuran
Pondasi sumuran atau cyclop beton menggunakan beton berdiameter 60 – 80 Cm dengan kedalaman 1 – 2 meter.Di dalamnya dicor beton yang kemudian dicampur dengan batu kali dan sedikit pembesian dibagian atasnya.Pondasi ini kurang populer sebab banyak kekurangannya, di antaranya boros adukan beton dan untuk ukuran sloof haruslah besar.Hal tersebut membuat pondasi ini kurang diminati.







4) Pondasi plat beton lajur

Pondasi palt beto lajur sangat kuat, sebab seluruluhnya terdiri dari beton bertulang dan harganya lebih murah dibandingkan dengan pondasi batu kali.Ukuran lebar pondasi lajur ini sama dengan lebar bawah dari pondasi batu kali, yaitu 70 Cm.Sebab fungsi pondasi plat beton lajur adalah pengganti pondasi batu kali.







5) Pondasi bor mini / Strauss pile

Pondasi bor mini atau strauss pile ini digunakan pada kondisi tanah yang jelek, seperti bekas empang atau rawa yang lapisan tanah kerasnya berada jauh dari permukaan tanah.Pondasi ini bisa digunakan untuk rumah tinggal sederhna atau bangunan dua lantai.Kedalamannya 2 – 5 meter.Ukuran diameter pondasi mulai dari 20, 30 dan 40 Cm. Pengerjaannya dengan mesin bor atau secara manual.Di atas pondasi bor mini ada blok beton ( pile cap ).Pile cap ini merupakan media untuk mengikat kolom dengan sloof.
Pondasi dalam adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter dan biasa digunakan pada bangunan – bangunan bertingkat.Jenis pondasi dalam, yaitu :
1) Bore pile
` Bore pile adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter.Digunakan untuk pondasi bangunan – bangunan tinggi.Sebelum memasang bore pile, permukaan tanah dibor terlebih dahulu dengan menggunakan mesin bor. Hingga menemukan daya dukung tanah yang sangat kuat untuk menopang pondasi.Setelah itu tulang besi dimasukan kedalam permukaaan tanah yang telah dibor, kemudian dicor dengan beton.Pondasi ini berdiameter 20 Cm keatas.Dan biasanya pondasi ini terdiri dari 2 atau lebih yang diatasnya terdapat pile cap.







2) Tiang pancang / Paku bumi
Tiang pancang pada dasarnya sama dengan bore pile, hanya sja yang membedakan bahan dasarnya.Tiang pancang menggunakan beton jadi yang langsung ditancapkan langsung ketanah dengan menggunakan mesin pemancang.Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai paku, oleh karena itu tiang pancang tidak memerlukan proses pengeboran.